Oleh : Dewi Anuriksa
Untukmu, pada milad yang ke dua puluh dua, bukan seperti manusia yang harusnya ber-muhasabah, tapi panjang umurlah
perjuangan yang berkah. Mencintamu, adalah kata pahit yang hanya orang berani
dan berdedikasi dapat mengucapnya, sebab mencintaimu berarti menerima amanah
dipundak meski harus tertatih saat raga masih diramu.
Imbuh
penyair, ”tangan kekar yang menggenggam dunia akan lemah, jika tak ada pemuda
kuat yang bersimpuh pada setiap malam-Nya.” Lalu, KAMMI hadir dengan pergerakan
membangun pemudanya. Menghidupkan sepertiga malam-Nya.
“Kemenangan Islam adalah jiwa perjuangan kami!! Katakanlah Kemenangan Islam adalah jiwa perjuangan kami, Kemenangan Islam adalah jiwa perjuangan kami, akan kami perjuangkan sampai urat nadi berhenti.”
Di Usia dua
puluh dua, jangan lagi mengatakan mengapa aku harus mencintai KAMMI, tapi
bergeraklah bersama KAMMI agar tak merugi dikemudian hari. Kredo, KAMMI jadikan
idealisme untuk kadernya, tahukah bagaimana isinya?
“Kami adalah ilmuwan yang tajam analisisnya, pemuda yang kritis terhadap kebatilan, politisi yang piawai mengalahkan muslihat musuh dan yang piawai dalam memperjuangkan kepentingan umat, seorang pejuang di siang hari dan rahib di malam hari…”
Aku sempat berfikir 'berani sekali KAMMI menjadikan hal itu
sebagai idealisme kadernya sedangkan tidak ada manusia yang sempurna.' Malah
itu menlahirkan orang-orang besar yang
penuh dengan mimpi yang besar, yang tidak lagi berbicara tentang aku dan kamu,
tak lagi berbicara cerita tentang hari ini, tapi bermimpi membuat perubahan
yang besar, untuk Negara yang besar.
Miladmu akan
menjadi alarm bahwa perjuangan masih
panjang untuk masa depan gemilang. Para pengawal dauroh akan merapatkan barisan
untuk membuat percikan awal roda pergerakan, pemandu akan bergerak dengan
menjaga langkah bersama. Dimanapun tanah dipijak, disitulah KAMMI berdiri
dengan gagah.
Untuk KAMMI pada
miladnya yang ke dua puluh dua, akan terus membela atas nama Al-haq dalam genggaman, panah-panah solusi
akan terus menancap pada titik masalah perubahan, untuk merubah kaum rebahan,
dalam banyaknya perkumpulan. Lillah
akan terus menemani langkah-langkah kaki
Power Rangers perjuangan.
Untuk menata
masaindah dalam keunggulan, Hiduplah! Bangkitlah! Bertahanlah wahai
putra-putri kandung dakwah. Dalam mimpi, syahid-mu
akan menjadi nyata dengan tangan yang menggenggam nama lillah. Untuk jayakan Indonesia, yang ada didepan mata, Antara
KAMMI dan darah juangnya, bersatu dalam ujung tombak do’a.
0 Komentar